Salamah, Siti (2010) PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIODIESEL DARI MINYAK KEMIRI. [Artikel Dosen]
Preview |
Text
B-1 -Proseding Seminar PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF DARI MINYAK KEMIRI SITI SALAMAH.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Bahan bakar alternatif untuk mesin diesel semakin penting karena cadangan minyak bumi semakin berkurang dan konsekuensi lingkungan dari emisi gas buang dari mesin berbahan bakar minyak bumi. Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius di seluruh dunia dari pencemaran CO2 dan partikel yang lain. Karena itu bahan bakar alternatif yang bersih semakin banyak permintaan. Sumbersumber bahan bakar biodiesel yang berasal dari minyak nabati sangat potensi sebagai pengganti bahan bakar diesel konvensional. Salah satunya adalah memproses minyak kemiri menjadi biodiesel. Penelitian ini dilakukan dengan proses pengepresan biji kemiri untuk menghasilkan minyak kemiri, minyak diuji kadar airnya, di analisis dengan GC – MS untuk menentukan kadar FFA (free faty Acid). Bila kadar FFA dibawah 2%, minyak dapat diproses menjadi biodiesel. Yaitu mencampurkan 50ml metanol dengan NaOH atau KOH 1 gram dan 1,25 gram, kemudian mencampurkan larutan katalis tersebut dengan minyak kemiri 150 ml. Reaksi dilakukan pada temperatur 60 oC dengan kecepatan putaran pengaduk 500 rpm selama waktu 1 jam, kemudian mengendapkan hasil tranesterifikasi selama 24 jam hingga terbentuk 2 lapisan yaitu biodiesel dan gliserol.Biodiesel dicuci dengan aquades panas 10 %, selanjutnya menguapkan metanol dan aquades yang mungkin masih tersisa dengan distilasi. Biodiesel dijernihkan dari lapisan sabun yang mungkin terbentuk. Penelitian ini diulang untuk variabel waktu reaksi yaitu 1,5 jam, 2, 2,5 dan 3 jam. Hasil katalis yang baik digunakan untuk pembuatan biodiesel dengan variabel berat katalis 1 gram, 1,25 dan 1,5 gram. Hasil biodiesel pada kondisi optimum diujikan di Laboratorium Teknologi Minyak Bumi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM. Hasil penelitian ini menunjukkan katalis KOH relatif lebih baik dibandingkan NaOH. Katalis NaOH menghasilkan biodiesel 92 % (V) untuk 1 gr, sedangkan katalis KOH menghasilkan 96% (V)
untuk 1,25 gram. Katalis KOH dengan berat yang optimum ( 1,25 gram) menghasilkan biodiesel 98,67 % (V). Biodiesel yang dihasilkan menunjukkan bahwa nilai dari sifat biodiesel sudah masuk dalam Standar mutu Biodiesel Indonesia .
Item Type: | Artikel Dosen |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisi / Prodi: | Faculty of Industrial Technology (Fakultas Teknologi Industri) > S1-Chemical Engineering (S1-Teknik Kimia) |
Depositing User: | Mrs Siti Salamah |
Date Deposited: | 14 Feb 2019 23:53 |
Last Modified: | 14 Feb 2019 23:53 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/12726 |
Actions (login required)
View Item |