Sudibyo, Joko (2019) KAJIAN PRAKTEK PENGGANTIAN ANTIBIOTIKA TERAPI INTRAVENA KE ORAL PADA PASIEN PNEUMONIA DI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING STUDY OF THE ALTERTATION OF INTRAVENOUS ANTIBIOTIC THERAPY TO ORAL. Masters thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text
T2_1707045016_NASKAH_PUBLIKASI__190803092909.pdf - Published Version Download (314kB) |
Abstract
Latar Belakang: Penggunaan antibiotik secara intravena dalam jangka panjang
mengandung resiko berupa peningkatan lama tinggal pasien, peningkatan biaya
perawatan pasien, peningkatan morbiditas dan mortalitas terkait infeksi nosokomial.
Pemberian antibiotik intravena sekitar 2 - 3 hari kemudian dilanjutkan dengan antibiotik
oral memberikan keuntungan kepada pasien.
Tujuan: Mengetahui gambaran karekteristik pasien, jenis atau golongan antibiotika,
waktu penggantian, pola penggantian, pendapat dokter pada praktek penggantian terapi
antibiotik intravena ke oral pada pasien CAP di rawat inap RS PKU Muhammadiyah
Gamping.
Metode: Penelitian menggunakan desain Mix Methode di rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Gamping periode Oktober – Desember 2018. Sampel adalah pasien
yang terdiagnosa CAP berjumlah 57 dengan kriteria inklusi : laki-laki dan perempuan
berusia 18-80 tahun yang didiagnosa Pneumonia, dapat makan dan minum,
mendapatkan terapi antibiotika Intravena 24 – 72 jam, meninggal > 48 jam. Kriteria
eksklusi : perjalanan penyakitnya terdapat penyerta kanker pada paru, dan sepsis. data
kualitatif berupa wawancara mendalam kepada dokter spesialis paru, data kuantatif
dari Catatan Rekam Medik Pasien berupa Tekanan Darah, Jumlah Nadi dalam 1 menit,
Jumlah Respirasi dalam 1 menit, Suhu Tubuh, angka Leukosit, data terapi. Analisa
kuantitatif dengan menggunakan analisis frequencies dari software SPSS 20.0, Analisis
kualitatif : dilakukan metode triangulasi sumber ( Informan ).
Hasil: 38 pasien memenuhi kriteria inklusi. meninggal > 48 jam : 6 pasien. Usia rata –
rata: 59.8 ± 12.7 tahun, jenis kelamin laki-laki (55,3%), penyakit penyerta : CHF (
13.2%), PPOK dengan eksaserbasi , Asma, CKD ( 7.9%), DM tipe II non Ulkus dan IHD
(5.3%), Hipertensi (2.6%). Rawat Inap > 72 jam ( 92.1%). Intravena: Sefalosporin ( 89.5
% ), Kuinolon ( 10.5 % ), oral: Sefalosporin ( 78.1 % ) , Kuinolon ( 21.9 % ). Jenis :
Seftriakson ( 68.7 % ), Levofloksasin ( 12.5 % ), Seftasidim ( 18.8 % ) , Sefiksim (68.7 %),
Levofloksasin ( 28.2 % ), Siprofloksasin ( 3.1 % ). rerata waktu penggantian 134,25 ±
15,98 jam. Pola penggantian: Sequential : ( 81.3%), Swicth Over : ( 18,7 %)
Kesimpulan: Penggantian antibiotika intravena ke oral pada pasien CAP dilakukan
berdasarkan terapi empiris. Waktu penggantian berdasarkan adanya perbaikan kondisi
klinis pasien : sudah tidak sesak napas, tidak batuk, tidak demam dan penurunan angka
leukosit.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Pharmacy (Fakultas Farmasi) > S2-Master of Pharmacy (S2-Farmasi) |
Depositing User: | publikasi uad |
Date Deposited: | 07 Aug 2019 08:21 |
Last Modified: | 07 Aug 2019 08:21 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/14329 |
Actions (login required)
View Item |