Budijati, Siti Mahsanah and Pujawan, I Nyoman (2020) Sertifikat HKI untuk PANDUAN PENENTUAN FAKTOR PENGHAMBAT KOLABORASI PADA PELAKU FORMAL DALAM PENANGANAN PONSEL BEKAS. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Preview |
Text
sertifikat_EC00202000430-keempat.pdf Download (772kB) | Preview |
Abstract
DESKRIPSI SISTEM
Pelaku formal penanganan ponsel bekas merupakan pelaku pada jalur resmi yang dibentuk oleh perusahaan ponsel untuk menjalankan program pengambilan kembali (take back program) ponsel yang sudah tidak digunakan lagi oleh konsumen. Selanjutnya, hasil pengolahan diharapkan dapat dimanfaatkan kembali untuk pembuatan produk baru atau produk lain, sementara proses recovery dilakukan dengan teknologi yang memadai sehingga aman bagi lingkungan.
Kolaborasi merupakan aktivitas kerjasama diantara beberapa pihak dapat berupa individu atau organisasi/ perusahaan/ institusi/ lembaga dan sebagainya untuk mencapai tujuan tertentu. Kolaborasi yang dimaksud dalam sistem ini merupakan kolaborasi antara pelaku formal dan pelaku informal dalam penanganan ponsel bekas.
Pelaku informal penanganan ponsel bekas merupakan pelaku pada pasar second hand ponsel yang memiliki usaha jual beli ponsel bekas, reparasi ponsel, dan lain-lain. Mereka juga menangani komponen bekas ponsel dengan cara disimpan, dijual ke pengepul, dijual online, digunakan untuk kanibalisasi, serta dibuang/ dibakar.
Faktor penghambat adalah berbagai faktor yang dapat menghambat/ menghalangi pelaksanaan aktivitas/ kegiatan tertentu. Pada sistem ini, faktor penghambat yang dimaksud merupakan faktor-faktor yang mampu menghambat kolaborasi pada pelaku formal untuk penanganan ponsel bekas bersama pelaku informal. Faktor-faktor penghambat ini ditetapkan berdasar literature review.
Panduan penentuan faktor penghambat kolaborasi ini merupakan prosedur dalam menentukan faktor penghambat bagi pelaku formal untuk melaksanakan kolaborasi dengan pelaku informal dalam penanganan ponsel bekas. Langkah penentuan faktor penghambat merujuk pada langkah-langkah metode DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory), dan selanjutnya pada sistem ini langkah-langkah tersebut dikerjakan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Proses penentuan faktor penghambat meliputi beberapa tahap yaitu: penyebaran kuesioner kepada pelaku formal sesuai faktor yang ditetapkan, penginputan data kuesioner, pengolahan data sesuai langkah-langkah DEMATEL, pembuatan diagram IRM (Impact Relation Map), pembuatan diagram causal effect, dan penarikan kesimpulan.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Industrial Technology (Fakultas Teknologi Industri) > S1-Industrial Engineering (S1-Teknik Industri) |
Depositing User: | Siti Mahsanah Budijati |
Date Deposited: | 10 Feb 2020 00:53 |
Last Modified: | 10 Feb 2020 00:53 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/17014 |
Actions (login required)
View Item |