Analisis Situasi Luas Wilayah Reseptif Malaria di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021

Mulyawati, Atikah and Sukesi, Tri Wahyuni and Mulasari, Surahma Asti and Setiawan, Y. Didik and Yuliani, Yeni and Patmasari, Yuli and Girsang, Theresia Aprilia and Damayanti, Ita Latiana (2022) Analisis Situasi Luas Wilayah Reseptif Malaria di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021. [Artikel Dosen]

[thumbnail of HASIL CEK_Atikah Mulyawati, Tri Wahyuni Sukesi, Surahma Asti Mulasari, Y. Didik Setiawan, Yeni Yuliani, Yuli Patmasari Theresia Aprilia Girsang, Ita Latiana Damayanti.pdf] Text
HASIL CEK_Atikah Mulyawati, Tri Wahyuni Sukesi, Surahma Asti Mulasari, Y. Didik Setiawan, Yeni Yuliani, Yuli Patmasari Theresia Aprilia Girsang, Ita Latiana Damayanti.pdf

Download (4MB)

Abstract

Kabupaten Gunungkidul telah mendapatkan sertifikat eliminasi pada April 2014, namun pada tahun 2019 terdapat satu kasus impor dan dimungkinkan berpotensi terjadi penularan indigenous. Gunungkidul juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik yang bisa berasal dari daerah endemis malaria. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah reseptif malaria sebagai dasar untuk menentukan langkah kewaspadaan dini sebagai upaya pemeliharaan status eliminasi malaria. Metode penelitian kuantitatif dengan deskriptif observasional. Data penelitian ini diperoleh dari kegiatan pemetaan luas daerah reseptif malaria BBTKLPP Yogyakarta tahun 2021 berupa hasil survei larva dan penangkapan nyamuk dewasa malam hari. Lokasi kegiatan dilakukan di dua titik, yaitu Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo dan Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan Desa Ngawis dan Kelurahan Pacarejo merupakan daerah reseptif malaria karena ditemukan larva Anopheles sp dengan indeks habitat 20,7% dan 3,3% yang melebihi baku mutu Permenkes RI No. 50 Tahun 2017 dan tertangkapnya nyamuk Anopheles potensial vektor malaria di lingkungan pemukiman. Spesies teridentifikasi adalah An. vagus, An. aconitus, dan An. maculatus. Kesimpulan: Desa Ngawis memiliki reseptif malaria lebih tinggi dibandingkan dengan Kelurahan Pacarejo dengan breeding place lebih beragam dan jumlah nyamuk dewasa yang tertangkap lebih banyak. Kedua desa perlu melakukan upaya penurunan tempat perindukan dan menerapkan sistem kewaspadaan dini terhadap malaria.

Item Type: Artikel Dosen
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: surahma asti mulasari
Date Deposited: 02 Mar 2023 09:45
Last Modified: 02 Mar 2023 09:45
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/40404

Actions (login required)

View Item View Item