PENDIDIKAN BERBASIS MULTI BUDAYA (Multicultural) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN RASA NASIONALISME ANAK SEJAK USIA DINI

Linda, Dwiyanti and Anik, Lestariningrum (2016) PENDIDIKAN BERBASIS MULTI BUDAYA (Multicultural) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN RASA NASIONALISME ANAK SEJAK USIA DINI. PROSIDING SEMINAR NASIONAL “Optimalisasi Active Learning dan Character Building dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”. pp. 508-515. ISSN - ISBN: 978-602-70296-8-2

[thumbnail of Linda Dwiyanti_PGRI Kediri.pdf] Text
Linda Dwiyanti_PGRI Kediri.pdf

Download (265kB)

Abstract

Bangsa Indonesia adalah Negara besar yang terdiri dari banyak pulau yang memiliki be- ragam tradisi dan budaya sebagai harta atau kekayaan/potensi yang tidak ternilai harganya. Perbe- daan budaya, agama, aspirasi politik, kepentingan visi dan misi keyakinan dan tradisi merupakan penyebab dalam hubungan interpersonal yang kadang-kadang juga menjadi perbedaan perilaku dalam memahami sesuatu. Pemahaman yang berbeda inilah yang menyebabkan adanya perselisi- han, pertengkaran yang mengancam kehidupan nasionalisme bangsa. Sasaran utama dari sebuah proses pendidikan adalah terciptanya generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dan menjaga keutuhan budaya bangsa sesuai hasil yang sudah diperjuangkan oleh para pejuang. Konsep multi budaya (multicultural) juga merupakan tanggungjawab pendidikan sejak usia dini.
Pendidikan usia dini merupakan pendidikan mendasar yang juga berperan dalam pengem- bangan rasa nasionalisme seorang anak, agar bangsa Indonesia memiliki kekuatan dan daya saing tetapi tidak melupakan karakter budayanya. Konsep pendidikan usia dini berbasis multi budaya dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran anak melalui bermain dan tidak melupakan tahapan- tahapan perkembangan anak. Pembiasaan yang dilakukan sejak usia dini diharapkan menjadi sebuah pondasi yang kuat agar anak mampu menghadapi lingkungan yang sangat berbeda dengan lingkungan dimana anak berada. Perkembangan pengetahuan dan teknologi akan menuntun kita untuk mengikuti jika tidak mau ketinggalan serta bisa menjadi ancaman nasionalisme bangsa, konsep pendidikan multi budaya (multicultural) sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut.

Kata Kunci: multi budaya (multicultural), nasionalisme, anak usia dini.

Item Type: Artikel Umum
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisi / Prodi: Faculty of Teacher Training and Education (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) > S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Depositing User: Prodi PGSD
Date Deposited: 08 Dec 2016 01:36
Last Modified: 08 Dec 2016 01:36
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/4301

Actions (login required)

View Item View Item