Model Teoretis Dinamika Psikologis Self-Regulated Learing

Yuzarion, Yuzarion (2023) Model Teoretis Dinamika Psikologis Self-Regulated Learing. Jivaloka Mahacipta. (Submitted)

[thumbnail of (11) Buku SRL Terbit Juni 2022.pdf] Text
(11) Buku SRL Terbit Juni 2022.pdf

Download (797kB)

Abstract

Terdapat beberapa simpulan urgen, yang dapat ditarik benang merah, dari seluruh pembahasan buku ini sebagai berikut.
Pertama, model teoretis dinamika atribut psikologis self-regulated learning, atribut psikologis sikap orangtua terhadap anak dan atribut psikologis sikap guru terhadap peserta didik, melalui atribut psikologis self-regulated learning dengan prestasi belajar peserta didik dan model teoretis dinamika psikologis self-regulated learning yang dibangun terbukti layak (fit). Hal ini membuktikan secara ilmial bahwa model teoretik dinamika psikologis self-regulated learning mendapatkan dukungan empiris, dukungan empiris dimaksud sebagai berikut; (a) dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak, dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik, dan dinamika psikologis self-regulated learning, berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, (b) dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak dan dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik, berpengaruh terhadap self-regulated learning, dan (c) dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak dan dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik, berpengaruh tidak langsung dengan prestasi belajar peserta didik melalui self-regulated learning.
Kedua, dinamika psikologis prestasi belajar pada model kajian ini, dapat dijelaskan (a) dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik merupakan jalur pengaruh langsung paling kuat dibanding jalur pengaruh langsung dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak dan jalur pengaruh langsung dinamika psikologis self-regulated learning dengan prestasi belajar, (b) dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak merupakan jalur pengaruh langsung paling kuat dibanding jalur pengaruh langsung dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik dengan self-regulated learning,(c) dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak merupakan jalur pengaruh tidak langsung paling kuat dibanding jalur pengaruh tidak langsung dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik dengan prestasi belajar peserta didik melalui self-regulated learning.
Ketiga, model teoretis dinamika psikologis pada buku mendapat dukungan teori kognitif sosial sebagai grand theory untuk model interaksi satu arah yang dielaborasi dari model triadic reciprocality. Dinamika psikologis buku ini memperkuat prestasi belajar sebagai atribut psikologis endogenus yang dapat dipengaruhi oleh pertama, fakta eksternal dinamika psikologis sikap orangtua terhadap anak dan dinamika psikologis sikap guru terhadap peserta didik, dan kedua oleh faktor internal, yakni dinamika psikologis self-regulated learning/regulasi diri dalam belajar atau belajar dengan regulasi diri (keterampilan belajar).
Keempat, selain kesimpulan umum di atas, dapat juga ditarik beberapa kesimpulan khusus sebagai berikut. (a) terdapat dinamika psikologis langsung atribut psikologis sikap orangtua terhadap anak dengan prestasi belajar peserta didik, (b) terdapat dinamika psikologis langsung atribut psikologis sikap guru terhadap peserta didik dengan prestasi belajar, (c) terdapat dinamika psikologis langsung atribut psikologis sikap orangtua terhadap anak dengan self-regulated learning peserta didik, (d) terdapat dinamika psikologis langsung atribut psikologis sikap guru terhadap peserta didik dengan self-regulated learning peserta didik, (e) terdapat dinamika psikologis langsung atribut psikologis self-regulated learning terhadap prestasi belajar peserta didik, (f) terdapat dinamika psikologis tidak langsung atribut psikologis sikap orangtua terhadap anak dengan prestasi belajar peserta didik melalui atribut psikologis self-regulated learning, dan (g) terdapat dinamika psikologis secara tidak langsung atribut psikologis sikap guru terhadap peserta didik dengan prestasi belajar peserta didik melalui atribut psikologis self-regulated learning.
Kelima, konsep self-regulated learning sebagai atribut psikologis definisikan sebagai usaha sadar peserta didik dalam mengatur dan mengarahkan diri dalam menetapkan tujuan belajar (goal setting of learning), kontrol diri dalam belajar (action control of learning), mencari bantuan belajar (help-seeking of learning), motivasi belajar (learning motivation), strategi belajar (learning strategies), dan evaluasi diri dalam belajar (learning self-evaluation).
Keenam, aspek-aspek self-regulated learning terdiri dari berikut. (1) menetapkan tujuan belajar, (2) kontrol diri dalam belajar, (3) mencari bantuan belajar, (4) motivasi belajar, (5) strategi belajar, dan (6) evaluasi diri dalam belajar.
Ketujuh, self-regulated learning dalam psikologi Islam, nilai-nilai atribut psikologis self-regulated learning telah ada sepanjang peradapan manusia. Kisah para Nabi dan Rasul membuktikannya, seperti kisah belajar kehidupan Nabi Musa AS dan Nabi Ibrahim AS merupakan pembelajar yang memiliki karakter atribut psikologis self-regulated learning yang kuat. Kedua nabi dan Rasul ini memiliki kemampuan mengatur dan mengarahkan diri yang sangat baik dalam belajar, baik Ketika belajar mandiri maupun belajar bersama guru sebagai peserta didik. Nabi Musa AS dan Nabi Ibrahim AS juga memiliki perencanaan belajar yang sempurna, kedua nabi ini mampu menetapkan tujuan belajar benar, memiliki kontrol diri dalam belajar, mampu dengan baik mencari bantuan belajar, memiliki motivasi belajar kuat, memiliki strategi belajar dan evaluasi diri dalam belajar matang.

Item Type: Other
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisi / Prodi: Faculty of Psychology (Fakultas Psikologi) > S2-Master of Psychology (S2-Psikologi)
Depositing User: Yuzarion Yuzarion
Date Deposited: 13 Nov 2023 04:29
Last Modified: 13 Nov 2023 04:29
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/52060

Actions (login required)

View Item View Item