PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIODIESEL DARI MINYAK KEMIRI

Salamah, Siti (2017) PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIODIESEL DARI MINYAK KEMIRI. PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIODIESEL DARI MINYAK KEMIRI. ISSN 979-498-54-3 (Submitted)

[thumbnail of Laporan Similarity  B-1  Salamah TK -UAD- Pembuatan_Bahan_Bakar_Alternatif_Biodiesel_dari_Mi.pdf] Text
Laporan Similarity B-1 Salamah TK -UAD- Pembuatan_Bahan_Bakar_Alternatif_Biodiesel_dari_Mi.pdf

Download (2MB)

Abstract

Bahan bakar alternatif untuk mesin diesel semakin penting karena cadangan minyak bumi semakin berkurang dan konsekuensi lingkungan dari emisi gas buang dari mesin berbahan bakar minyak bumi. Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius di seluruh dunia dari pencemaran CO2 dan partikel yang lain. Karena itu bahan bakar alternatif yang bersih semakin banyak permintaan. Sumber-sumber bahan bakar biodiesel yang berasal dari minyak nabati sangat potensi sebagai pengganti bahan bakar diesel konvensional. Salah satunya adalah memproses minyak kemiri menjadi biodiesel.
Penelitian ini dilakukan dengan proses pengepresan biji kemiri untuk menghasilkan minyak kemiri, minyak diuji kadar airnya, di analisis dengan GC – MS untuk menentukan kadar FFA (free faty Acid). Bila kadar FFA dibawah 2 %, minyak dapat diproses menjadi biodiesel. Yaitu mencampurkan 50ml metanol dengan NaOH atau KOH 1 gram dan 1,25 gram, kemudian mencampurkan larutan katalis tersebut dengan minyak kemiri 150 ml. Reaksi dilakukan pada temperatur 60 oC dengan kecepatan putaran pengaduk 500 rpm selama waktu 1 jam, kemudian mengendapkan hasil tranesterifikasi selama 24 jam hingga terbentuk 2 lapisan yaitu biodiesel dan gliserol.Biodiesel dicuci dengan aquades panas 10 %, selanjutnya menguapkan metanol dan aquades yang mungkin masih tersisa dengan distilasi. Biodiesel dijernihkan dari lapisan sabun yang mungkin terbentuk. Penelitian ini diulang untuk variabel waktu reaksi yaitu 1,5 jam, 2, 2,5 dan 3 jam. Hasil katalis yang baik digunakan untuk pembuatan biodiesel dengan variabel berat katalis 1 gram, 1,25 dan 1,5 gram. Hasil biodiesel pada kondisi optimum diujikan di Laboratorium Teknologi Minyak Bumi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM.
Hasil penelitian ini menunjukkan katalis KOH relatif lebih baik dibandingkan NaOH. Katalis NaOH menghasilkan biodiesel 92 % (V) untuk 1 gr, sedangkan katalis KOH menghasilkan 96% (V) untuk 1,25 gram. Katalis KOH dengan berat yang optimum ( 1,25 gram) menghasilkan biodiesel 98,67 % (V). Biodiesel yang dihasilkan menunjukkan bahwa nilai dari sifat biodiesel sudah masuk dalam Standar mutu Biodiesel Indonesia .

Kata kunci : Biodiesel, Bahan bakar alternatif, Transesterifikasi

Item Type: Artikel Umum
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisi / Prodi: Faculty of Industrial Technology (Fakultas Teknologi Industri) > FTI Doc
Depositing User: Mrs Siti Salamah
Date Deposited: 26 Jan 2017 04:12
Last Modified: 26 Jan 2017 04:12
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/5357

Actions (login required)

View Item View Item