Pemanfaatan Biji Kapuk yang Merupakan Limbah Industri Kapuk Untuk Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biodiesel

Salamah, Siti (2017) Pemanfaatan Biji Kapuk yang Merupakan Limbah Industri Kapuk Untuk Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biodiesel. Pemanfaatan Biji Kapuk yang merupakan Limbah industri kapuk untuk Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biodiesel. ISSN 1979-911X (Submitted)

[thumbnail of laporan Similarity  B-2 Salamah TK UAD PEMANFAATAN_BIJI_KAPUK_YANG_MERUPAKAN_LIMBAH_INDUS.pdf] Text
laporan Similarity B-2 Salamah TK UAD PEMANFAATAN_BIJI_KAPUK_YANG_MERUPAKAN_LIMBAH_INDUS.pdf

Download (2MB)

Abstract

Semakin berkurangnya cadangan minyak bumi membuat beberapa kalangan berfikir untuk menciptakan suatu bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Bahan bakar tersebut adalah bahan bakar nabati (biofuel). Salah satu dari biofuel adalah biodiesel . B iodiesel merupakan salah satu solusi terbaik yang ada dengan memanfaatkan minyak dari tumbuhan yang diubah menjadi bahan bakar. Biji kapuk merupakan salah satu sumber bahan baku potensial yang dapat diambil minyaknya untuk dijadikan biodiesel, karena kebanyakan biji kapuk yang merupakan limbah dari home industry pembuatan kasur dan bahan ini hanya terbuang sia-sia atau hanya menjadi pakan ternak.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh katalisator dan kecepatan pengadukan dalam pembuatan biodiesel dari minyak biji kapuk secara transesterifikasi. Biji kapuk ditentukan kadar airnya. Minyak biji kapuk diperoleh dari pengepresan biji kapuk yang merupakan limbah dari industri pembuatan kasur. Minyak dianalisis kandungan asam lemaknya kemudian ditentukan kadar FFA (Free Fatty Acid). Proses pembuatan biodiesel dilakukan dengan cara mereaksikan 150 ml minyak dengan 50 ml methanol dengan ditambah 1 gram KOH sebagai katalis. Mereaksikan minyak, methanol dan KOH dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan pendingin balik, pengaduk pada 600 rpm, termometer dengan suhu reaksi 600C, serta water batch sebagai pemanas selama 1 jam. Hasil reaksi yang didapat, diendapkan selama ±24 jam untuk memisahkan biodiesel dengan gliserol, biodiesel yang diperoleh dicuci dengan aquadest sebanyak 10% volume biodiesel, kemudian aquadest dan biodiesel dipisahkan secara gravitasi. Biodiesel yang diperoleh didestilasi untuk memisahkan KOH, sabun dan air yang masih tersisa. Proses pembuatan biodisel diulang dengan menggunakan variasi massa KOH, yaitu 1,25 dan 1,5 gram. Hasil yang optimal dari variasi berat katalis digunakan untuk proses dengan variasi kecepatan pengadukan, yaitu 500, 600 dan 700 rpm.
Dari penelitian didapat kadar air untuk biji kapuk sebesar 3,956% dan nilai FFA dari minyak biji kapuk 1,013% . Hasil biodiesel berwarna kuning keemasan dan gliserol . Hasil optimum biodiesel diperoleh sebesar 89,33% pada massa katalis 1,25 gram dengan kecepatan pengadukan 600 rpm.

Kata kunci : Biodiesel, Bahan bakar alternatif, minyak biji kapuk

Item Type: Artikel Umum
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisi / Prodi: Faculty of Industrial Technology (Fakultas Teknologi Industri) > FTI Doc
Depositing User: Mrs Siti Salamah
Date Deposited: 26 Jan 2017 06:59
Last Modified: 26 Jan 2017 06:59
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/5359

Actions (login required)

View Item View Item