Adawiyah, Rabiatul (2024) Kombinasi Fourier Transform Infra Red (FTIR) dengan kemometrika untuk autentikasi halal produk masker wajah berbahan baku gelatin. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_2000023083_JUDUL__240527084533.pdf Download (524kB) |
|
Text (BAB I)
T1_2000023083_BAB_I__240527084544.pdf Download (151kB) |
|
Text (BAB II)
T1_2000023083_BAB_II__240527084556.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_2000023083_BAB_III__240527084608.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_2000023083_BAB_IV__240527084623.pdf Restricted to Registered users only Download (683kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_2000023083_BAB_V__240527084633.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_2000023083_DAFTAR_PUSTAKA__240527084647.pdf Download (178kB) |
|
Text (Lampiran)
T1_2000023083_LAMPIRAN__240527084702.pdf Restricted to Registered users only Download (849kB) | Request a copy |
Abstract
Gelatin sering menjadi bahan tambahan pada produk kosmetik, salah satunya pada pembuatan produk masker wajah. Gelatin berasal dari kolagen alami kulit dan tulang hewan seperti babi dan sapi. Gelatin babi sering digunakan untuk menggantikan gelatin sapi karena biaya produksinya yang lebih terjangkau sehingga muncul kekhawatiran adanya cemaran bahan haram seperti babi seiring dengan booming-nya produk masker wajah yang beredar di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui asal gelatin pada produk masker wajah menggunakan perbedaan gugus fungsi gelatin sapi dan gelatin babi. Sampel masker wajah referensi dibuat dengan perbandingan variasi konsentrasi gelatin sapi murni dan gelatin babi murni sebesar 1:0 ; 0,75:0,25 ; 0,50:0,50 ; 0,25:0,75 ; dan 0:1. Gelatin yang terkandung dalam sampel masker wajah referensi dan sampel masker wajah yang beredar di pasaran diisolasi dengan aseton yang kemudian dilakukan proses vortexing untuk memperoleh supernatan. Supernatan yang diperoleh kemudian dianalisis dengan spektrofotometer FTIR untuk mengetahui nilai absorbansi dan bilangan gelombangnya. Selanjutnya, dianalisis lebih lanjut dengan metode multivariat partial least square (PLS) dan principal component analysis (PCA) karena profil gelatin sapi dan babi masih akan terlihat sangat mirip. Analisis multivariat PLS akan mengkalibrasi metode yang digunakan dan PCA akan mengelompokkan gelatin berdasarkan sumbernya dari sampel berupa masker wajah. Hasil analisis FTIR menunjukkan senyawa penyusun gelatin terdiri dari gugus O-H, C-N, C=O, C-H, dan C-O. Bilangan gelombang hasil optimasi 1235-1077 cm-1 yang digunakan untuk analisis PLS dan PCA. Hasil kalibrasi menunjukkan nilai R2 = 0,9992 dan RMSEC = 1,04%, dan hasil validasi internal menunjukkan nilai R2 = 0,9991 dan RMSECV = 0,78% sedangkan untuk hasil validasi eksternal memberikan hasil R2 = 0,9995 dan RMSEP = 0,94%. Analisis PCA menunjukkan bahwa satu produk masker gelatin berada dalam satu kuadran yang sama dengan masker gelatin yang digunakan sebagai referensi gelatin babi, sedangkan dua sampel lainnya berada di luar kuadran gelatin sapi maupun babi. Kesimpulan penelitian ini, dari tiga sampel masker wajah yang diteliti, satu sampel masker wajah berasal dari gelatin babi dan dua sampel masker wajah lainnya tidak diketahui asal gelatin yang digunakan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Masker wajah, FTIR, kemometrika, gelatin, halal |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RL Dermatology |
Divisi / Prodi: | Faculty of Pharmacy (Fakultas Farmasi) > S1-Pharmacy (S1-Farmasi) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 30 May 2024 07:20 |
Last Modified: | 30 May 2024 07:20 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/63796 |
Actions (login required)
View Item |