Studi pembentukan kokristal obat diuretik furosemid dengan koformer asam tartrat

Sintara, Anie Khaerina (2024) Studi pembentukan kokristal obat diuretik furosemid dengan koformer asam tartrat. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.

[thumbnail of JUDUL] Text (JUDUL)
T1_1700023158_JUDUL__240606025839.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
T1_1700023158_BAB_I__240606122756.pdf

Download (657kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
T1_1700023158_BAB_II__240606122756.pdf
Restricted to Registered users only

Download (773kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
T1_1700023158_BAB_III__240606122756.pdf
Restricted to Registered users only

Download (707kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
T1_1700023158_BAB_IV__240606122756.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
T1_1700023158_BAB_V__240606122756.pdf
Restricted to Registered users only

Download (578kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
T1_1700023158_DAFTAR_PUSTAKA__240606122756.pdf

Download (660kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
T1_1700023158_LAMPIRAN__240606015049.pdf
Restricted to Registered users only

Download (990kB) | Request a copy
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
T1_1700023158_NASKAH_PUBLIKASI__240606122756.pdf

Download (1MB)

Abstract

Furosemid merupakan diuretik kuat yang termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas IV dengan kelarutan dan permeabilitas rendah. Obat dengan kelarutan rendah cenderung diserap lambat oleh saluran pencernaan, sehingga diperlukan modifikasi, seperti kokristalisasi antara bahan aktif dengan koformer. Berdasarkan analisis sinton, asam tartrat merupakan koformer yang potensial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi terjadinya interaksi fisik yang bertendensi membentuk kokristal. Penelitian diawali dengan pembuatan kokristal furosemid-asam tartrat (5:5) menggunakan metode neat grinding. Tahap selanjutnya adalah karakterisasi dengan analisis titik lebur, PXRD, dan FTIR. Tahap terakhir adalah uji kelarutan. Hasil analisis dibandingkan antara furosemid murni, campuran fisik, dan kandidat kokristalnya. Karakterisasi PXRD menunjukkan puncak-puncak yang dihasilkan hampir sama dengan campuran fisik (CF). Analisis FTIR menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang pada gugus fungsi NH yaitu dari 3398 cm-1 ke 3396 cm-1 Pergeseran bilangan gelombang relatif kecil. Analisis uji kelarutan didapatkan jumlah furosemid terlarut pada pengambilan sampel 24 jam sebesar (7,73 ± 0,138) mg/L, CF (8,22 ± 0,054) mg/L, hasil neat grinding (10,3 ± 0,118) mg/L. Pada waktu 48 jam, diperoleh kadar furosemid (8,39 ± 0,191) mg/L, CF (8,76 ± 0,087) mg/L, hasil neat grinding (11,25 ± 0,065) mg/L. Pada waktu 72 diperoleh kadar furosemid (6,97 ± 0,069) mg/L, CF (8,10 ± 0,176) mg/L, hasil neat grinding (10,75 ±0,064) mg/L. Pada waktu 24, 48, 72 jam, hasil neat grinding furosemid meningkatkan kelarutan 1,06; 1,34 dan 1,54 kali lebih tinggi dibandingkan furosemid murni. Hasil karakterisasi dan uji kelarutan menunjukkan bahwa kokristal furosemid-asam tartrat tidak terbentuk.

Item Type: Thesis (S1)
Keyword: Kokristal, furosemid, asam tartrat, neat grinding, uji kelarutan
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisi / Prodi: Faculty of Pharmacy (Fakultas Farmasi) > S1-Pharmacy (S1-Farmasi)
Depositing User: userperpus2 userperpus2
Date Deposited: 13 Jun 2024 04:36
Last Modified: 13 Jun 2024 04:36
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/64034

Actions (login required)

View Item View Item