Ratih Wijayanti, Dina (2023) Aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) dan daun kemangi (Ocimum bbbasilicum L.) terhadap Staphylococcus aureus. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_1900023146_JUDUL__230810061417.pdf Download (753kB) |
|
Text (BAB I)
T1_1900023146_BAB_I__230810061417.pdf Download (455kB) |
|
Text (BAB II)
T1_1900023146_BAB_II__230810061417.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_1900023146_BAB_III__230810061417.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_1900023146_BAB_IV__230810061417.pdf Restricted to Registered users only Download (896kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_1900023146_BAB_V__230810061417.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_1900023146_DAFTAR_PUSTAKA__230810061417.pdf Download (437kB) |
|
Text (Lampiran)
T1_1900023146_LAMPIRAN__230810061417.pdf Restricted to Registered users only Download (667kB) | Request a copy |
Abstract
Angka kematian akibat resistensi antibiotik berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 mencapai 700.000 kasus kematian per tahun. Kejadian resistensi antibiotik dapat ditangani dengan alternatif antibiotik lain yang berasal dari tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dalam menghambat Staphylococcus aureus serta mengetahui perbandingan komposisi ekstrak ekstrak etanol daun kelor dan daun kemangi yang optimum dalam menghambat Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan serbuk daun kelor dan daun kemangi dimaserasi masing-masing menggunakan pelarut etanol 96�n diremaserasi satu kali. Karakteristik ekstrak yang telah diperoleh meliputi organoleptis, rendemen dan profil KLT. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi Kirby Bauer. Perbandingan komposisi ekstrak meliputi 1:0; 0:1; 1:3; 2:2; 3:1 dengan konsentrasi 25% dibandingkan dengan vankomisin 30 μg. Parameter yang diamati pada uji aktivitas antibakteri yaitu diameter zona hambat yang terbentuk. Hasil rendemen yang diperoleh dari ekstrak daun kelor dan daun kemangi berturut-turut yaitu 15,30�n 13,48%. Hasil uji KLT ekstrak daun kelor terdapat 4 spot bercak dengan Rf berturut-turut yaitu 0,31; 0,50; 0,67; 0,90 dan Rf sampel yang sesuai pembanding kuersetin yaitu 0,31, sedangkan hasil uji KLT ekstrak daun kemangi terdapat 5 spot bercak dengan Rf berturut-turut yaitu 0,22; 0,41; 0,50; 0,66; 0,80 dan Rf sampel yang sesuai pembanding metil eugenol yaitu 0,66. Perbandingan komposisi ekstrak meliputi 1:0; 0:1; 1:3; 2:2; 3:1 diperoleh diameter zona hambat berturut-turut adalah 11,68±2,36 mm; 7,71±1,56 mm; 12,26±0,25 mm; 13,58±0,62 mm dan 14,54±0,56 mm. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak daun kelor dan daun kemangi menghasilkan diameter zona hambat lebih besar dibandingkan dengan ekstrak tunggal daun kelor maupun daun kemangi, serta memiliki potensi cukup kuat jika dibandingkan dengan vankomisin 30 μg. Perbandingan komposisi ekstrak yang paling optimum menghambat Staphylococcus aureus yaitu perbandingan 3:1.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Antibakteri, staphylococcus aureus, daun kelor, daun kemangi |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisi / Prodi: | Faculty of Pharmacy (Fakultas Farmasi) > S1-Pharmacy (S1-Farmasi) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 06:55 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 06:55 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/76786 |
Actions (login required)
View Item |