Akmal, Muh. (2023) Hukum memakai cadar (studi komparasi pemahaman Muhammadiyah dan Salafi terhadap hadis-hadis tentang cadar). S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_1920027126_JUDUL__230623113117.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
T1_1920027126_BAB_I__230623075738.pdf Download (376kB) |
|
Text (BAB II)
T1_1920027126_BAB_II__230623075738.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_1920027126_BAB_III__230623075738.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_1920027126_BAB_IV__230623075738.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_1920027126_BAB_V__230623075738.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_1920027126_DAFTAR_PUSTAKA__230623075738.pdf Download (312kB) |
Abstract
Salah satu ormas yang menyuarakan pendapatnya tentang cadar adalah Muhammadiyah dan Salafi. Keduanya memiliki cara dan Metode tersendiri untuk memahami hadis. Salah satu hadis yang menjadi kajian adalah hadis yang membahas tentang cadar, yang berawal dari perbedaan pendapat terkait batas-batas aurat wanita, apakah wajah merupakan bagian dari aurat atau bukan.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yaitu, penelitian yang sumbernya adalah buku, jurnal dan karya kepustakaan lainnya yang juga menjadi objek penelitian. Kemudian metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi analisis komparatif. Mengingat penelitian ini bersifat kepustakaan, maka teknik pengumpulan informasi dan data-data yang relevan adalah dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu memperoleh data dengan cara menelusuri, membaca dan mempelajari sumber utama, buku-buku, catatandan sumber data yang mendukung penelitian.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Muhammadiyah dan Salafi memiliki metode tersendiri dalam memahami hadis dan memiliki pemahaman dalam memahami hadis tentang cadar. Muhammadiyah memahami hadis secara tekstual dan kontekstual dengan metode Ijtihad Bayani, yaitu ijtihad berdasarkan dalil-dalil yang ditafsirkan oleh akal manusia berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur’an dan hadis-hadis, sehingga berkesimpulan bahwa tidak ada nas yang menyebutkan hukum memakai cadar, sehingga cadar menjadi tidak wajib. Sedangkan Salafi memahami hadis secara tekstual, artinya apa yang diketahui berdasarkan hadis-hadis yang ada maka mereka mengamalkannya, tetapi Salafi juga menggunakan nas al-Qur’an dan hadis tetapi mengutamakan hukum menurut pendapat para ulama yang bermanhaj salaf yang berpendapat bahwa hadis yang dibahas dalam pembahasan tersebut pada hakikatnya adalah pembahasan tentang cadar dengan anjuran untuk menutupi wajah karena takut menimbulkan fitnah dan untuk melindungi diri dan kehormatan seorang wanita.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Muhammadiyah, salafi, cadar, hadis |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LA History of education |
Divisi / Prodi: | Faculty of Islamic Studies (Fakultas Agama Islam) > S1-Hadith Interpretation (S1-Tafsir Hadith) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 03:15 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 03:15 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/76884 |
Actions (login required)
View Item |