Wahyu, Wahyu (2024) Forensic messenger telegram dengan pendekatan Digital Forensic Research Workshop (DFRWS) pada kasus penipuan online shop. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_2000018130_JUDUL__240815052429.pdf Download (546kB) |
|
Text (BAB I)
T1_2000018130_BAB_I__240813031237.pdf Download (218kB) |
|
Text (BAB II)
T1_2000018130_BAB_II__240813031237.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_2000018130_BAB_III__240813031237.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_2000018130_BAB_IV__240813031237.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_2000018130_BAB_V__240813031237.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_2000018130_DAFTAR_PUSTAKA__240813031237.pdf Download (209kB) |
Abstract
Penipuan online shop telah menjadi ancaman serius dalam dunia digital saat ini. Salah satu platform komunikasi yang sering digunakan oleh pelaku penipuan adalah aplikasi pesan instan seperti Telegram. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan digital forensik untuk menyelidiki kasus penipuan online shop melalui pesan Telegram menjadi sangat penting. Penelitian ini menggunakan metode dan tools yang tepat sebagai langkah dalam melakukan analisis sehingga dapat membantu penyidik mengungkap kasus tindak kejahatan cybercrime dalam mendapatkan barang bukti melalui Digital Forensics dengan proses validasi dapat dilakukan dengan MD5 Hash membandingkan hasil analisis kedua smartphone sehingga dapat diidentifikasi kesamaan yang signifikan, serta memastikan konsistensi dan akurasi temuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Digital Forensic Research Workshop (DFRWS) untuk menganalisis pesan-pesan yang di kirim melalui aplikasi Telegram dalam rangka mengumpulkan bukti digital yang dapat digunakan dalam proses penyelidikan. Metode ini melibatkan tahapan-tahapan seperti Identification (Identifikasi), Preservation (Pemeliharaan), Collection (Pengumpulan), Examination (Pemeriksaan), Analysis (Analisis) dan Presentation (Presentasi). Melalui pendekatan ini, dapat diperoleh bukti digital yang kuat dan sah untuk menuntut pelaku penipuan online shop dan membantu korban mendapatkan keadilan. Penelitian ini menggunakan smartphone jenis android Samsung Galaxy J5 (2016) dan Samsung Galaxy J2 dan penggunaan tools seperti MOBILEdit Forensic, Magnet Axiom dan DB Browser For SQLite.
Penipuan online shop telah menjadi ancaman serius dalam dunia digital saat ini. Salah satu platform komunikasi yang sering digunakan oleh pelaku penipuan adalah aplikasi pesan instan seperti Telegram. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan digital forensik untuk menyelidiki kasus penipuan online shop melalui pesan Telegram menjadi sangat penting. Penelitian ini menggunakan metode dan tools yang tepat sebagai langkah dalam melakukan analisis sehingga dapat membantu penyidik mengungkap kasus tindak kejahatan cybercrime dalam mendapatkan barang bukti melalui Digital Forensics dengan proses validasi dapat dilakukan dengan MD5 Hash membandingkan hasil analisis kedua smartphone sehingga dapat diidentifikasi kesamaan yang signifikan, serta memastikan konsistensi dan akurasi temuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Digital Forensic Research Workshop (DFRWS) untuk menganalisis pesan-pesan yang di kirim melalui aplikasi Telegram dalam rangka mengumpulkan bukti digital yang dapat digunakan dalam proses penyelidikan. Metode ini melibatkan tahapan-tahapan seperti Identification (Identifikasi), Preservation (Pemeliharaan), Collection (Pengumpulan), Examination (Pemeriksaan), Analysis (Analisis) dan Presentation (Presentasi). Melalui pendekatan ini, dapat diperoleh bukti digital yang kuat dan sah untuk menuntut pelaku penipuan online shop dan membantu korban mendapatkan keadilan. Penelitian ini menggunakan smartphone jenis android Samsung Galaxy J5 (2016) dan Samsung Galaxy J2 dan penggunaan tools seperti MOBILEdit Forensic, Magnet Axiom dan DB Browser For SQLite.
Barang bukti yang didapatkan pada aplikasi Telegram berbasis android berupa 14 percakapan teks, 3 gambar dan juga 2 kontak yang didaftarkan pada aplikasi Telegram, sehingga didapatkan kesesuaian pertukaran pesan pada smartphone korban dan pelaku. Selain itu, tingkat akurasi tool MOBILEdit Forensic 15,8% mampu mendapatkan barang bukti berupa gambar, Magnet Axiom 89,5% mampu mendapatkan barang bukti berupa file cache4.db berisi percakapan dan juga gambar dan DB Browser For SQLite 84,2% mampu membaca file cache4.db dan kontak yang terdaftar di aplikasi Telegram.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Android, DFRWS, forensik digital, penipuan online shop, Telegram |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Industrial Technology (Fakultas Teknologi Industri) > S1-Informatics Engineering (S1-Teknik Informatika) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 03:38 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 03:38 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/77053 |
Actions (login required)
View Item |