Santia, Ines (2024) Menolak perjodohan dalam pespektif hadis An-Nasai nomor 3265 (studi ma’anil hadis). S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
![]() |
Text (JUDUL)
T1_1900027071_JUDUL__240919124051.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB I)
T1_1900027071_BAB_I__240919124051.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text (BAB II)
T1_1900027071_BAB_II__240919124051.pdf Restricted to Registered users only Download (424kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB III)
T1_1900027071_BAB_III__240919124051.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB IV)
T1_1900027071_BAB_IV__240919124052.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
T1_1900027071_DAFTAR_PUSTAKA__240919124052.pdf Download (160kB) |
Abstract
Dalam agama Islam menikahkan serta mencarikan jodoh untuk anak adalah salah satu kewajiban orang tua, dalam hadis an-Nasai ini kita bisa memahami bahwa anak dan orang tua mempunyai haknya masing masing. hadis an-Nasai ini juga menjelaskan anak mempunyai hak untuk menolak dan menerima, sedangkan orang tua mempunyai hak dan kewajiban untuk mencarikan jodoh anaknya, apabila hal anaknya tersebut tidak bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk meneliti terkait kualitas hadis an-Nasai nomor 3265 tentang menolak perjodohan , serta bagaimana pemahaman hadis Nabi tentang menolak perjodohan (studi ma’anil al- hadis).Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode penelitian studi kepustakaan atau (library research). Adapun yang digunakan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi, sedangkan analisis data terkait kesahihan hadis peneliti menggunakan metodelogi Syuhudi Ismail dan dalam memperoleh pemahaman hadis peneliti menggunakan metodelogi pemahaman hadis Mushadi Ham. Peneliti menyimpulkan bahwa kualitas dari hadis an-Nasa’I 2635 adalah Sahih. Mencarikan jodoh untuk anak ialah salah satu kewajiban orang tua akan tetapi dalam hadis ini seorang anak mempunyai hak untuk menolak dan menerima, maka dari itu orang tua terlebih dahulu mempertanyakan kehendak anaknya. Kewajiban menikahkan seorang anak hanya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan rasa dan kecenderungan yang dimiliki oleh sang anak, apabila seorang anak ridho atas pilihan orang tua maka pernikahan dapat dilanjutkan namun apabila sebaliknya maka menurut hadis ini hendaknya orang tua dapat menikahkan anaknya dengan seseorang yang menjadi pilihannya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Menolak Perjodohan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisi / Prodi: | Faculty of Islamic Studies (Fakultas Agama Islam) > S1-Hadith Interpretation (S1-Tafsir Hadith) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 18 Feb 2025 02:56 |
Last Modified: | 18 Feb 2025 02:57 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/81080 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |