Implementasi Mekanisme Scientific Crime Investigation dalam Pembuktian Perkara Pidana di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta

Rizqullah, Alfan Noufal (2023) Implementasi Mekanisme Scientific Crime Investigation dalam Pembuktian Perkara Pidana di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.

[thumbnail of JUDUL] Text (JUDUL)
T1_1900024001_JUDUL__230508092004.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
T1_1900024001_BAB_I__230508092004.pdf

Download (128kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
T1_1900024001_BAB_II__230508092004.pdf
Restricted to Registered users only

Download (180kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
T1_1900024001_BAB_III__230508092004.pdf
Restricted to Registered users only

Download (450kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
T1_1900024001_BAB_IV__230508092004.pdf
Restricted to Registered users only

Download (36kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
T1_1900024001_DAFTAR_PUSTAKA__230508092004.pdf

Download (157kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
T1_1900024001_LAMPIRAN__230508092004.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
T1_1900024001_NASKAH_PUBLIKASI__230508092004.pdf

Download (693kB)

Abstract

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) khususnya Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia yang memiliki wewenang untuk melakukan penyidikan terhadap segala jenis tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) KUHAP. Penyidikan merupakan tahap mencari dan mengumpulkan bukti-bukti guna membuat terang suatu tindak pidana dalam menemukan pelaku atau tersangka kasus tindak kejahatan tersebut. Minimnya barang dan alat bukti serta tidak adanya saksi mata dapat membuat kasus perkara pidana tidak terungkap dan masih menjadi misteri bahkan hingga sekarang. Penerapan metode Scientific Cirme Investigation (SCI) dalam penyidikan dapat membantu Penyidik dalam mengumpulkan alat bukti dengan cara menggunakan pendekatan ilmiah dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi penerapan SCI dalam pembuktian perkara pidana dan implementasi mekanisme SCI dalam pembuktian perkara pidana di POLDA Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian Normatif-Empiris, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan atau data pustaka dan mengumpulkan data dengan cara studi lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu dengan cara literatur reserch/ studi kepustakaan dan wawancara langsung kepada seorang ahli yang diperoleh dari studi lapangan. Metode analisis data yang digunakan, yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Penerapan SCI dalam tahap penyidikan memiliki peran penting terutama dalam hal pembuktian, sebagimana tujuannya ialah sebagai alat bantu dalam proses penyidikan untuk menemukan alat bukti yang kemudian akan diajukan dalam pembuktian di pengadilan. Kekuatan pembuktian dari hasil SCI berupa surat dan keterangan ahli dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dan tidak terbantahkan karena diperoleh melalui proses secara ilmiah oleh seorang ahli, menjadikan metode SCI sejalan dengan teori pembuktian bewisjmidellen, bewijsmnimum, negatief wettelijk bewijstheorie, bwisjkracht dan bewijsvoering. Setiap proses penyidikan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan metode SCI dalam penyidikan dapat diterapkan selama dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur yang ditetapkan. Penyidik dapat menggunakan metode SCI antara lain: 1) Identifikasi, digunakan dalam mengidentifikasi ciri-ciri baik dari pelaku, korban, maupun barang/ benda dengan cara mengidentifikasi sidik jari (daktiloskopi) pada diri seseorang atau bekas sidik jari seseorang disebuah benda. 2) Digital forensik, digunakan dalam menganlisis, mengidentifikasi, memeriksa serta menyimpan bukti-bukti yang terdapat pada berbagai jenis perangkat elektronik dan digital. 3) Psikologi forensik, digunakan dalam membantu proses penyidikan berupa pemeriksaan terhadap keadaan psikologi korban, saksi, dan/ pelaku. 4)Kedokteran forensik, digunakan dalam membantu pemeriksaan yang berkaitan terhadap luka tubuh, keracunan atau mati dengan cara melakukan Visum et Repertum oleh dokter forensik.

Item Type: Thesis (S1)
Keyword: Scientific Cirme Investigation, Pembuktian, Penyidikan.
Subjects: J Political Science > JQ Political institutions Asia
K Law > K Law (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisi / Prodi: Faculty of Law (Fakultas Hukum) > S1-Law Science (S1-Hukum)
Depositing User: userperpus2 userperpus2
Date Deposited: 15 May 2025 08:44
Last Modified: 15 May 2025 08:44
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/83611

Actions (login required)

View Item View Item