Damayanti, Fitri (2023) Flexing dalam Ḥadis dan Kontekstualisasinya (Studi Ma’anil Ḥadis). S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
![]() |
Text (JUDUL)
T1_1820027124_JUDUL__230626104700.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB I)
T1_1820027124_BAB_I__230626104700.pdf Download (456kB) |
![]() |
Text (BAB II)
T1_1820027124_BAB_II__230626104700.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB III)
T1_1820027124_BAB_III__230626104700.pdf Restricted to Registered users only Download (462kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB IV)
T1_1820027124_BAB_IV__230626104700.pdf Restricted to Registered users only Download (442kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB V)
T1_1820027124_BAB_V__230626104700.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
T1_1820027124_DAFTAR_PUSTAKA__230626104700.pdf Download (251kB) |
Abstract
ABSTRAK
Dewasa ini, marak terjadi fenomena flexing di kalangan masyarakat. Berawal dari strategi marketing berpindah ke ranah yang lebih luas dan terlarang, yaitu berupa tindakan pamer dengan berlomba-lomba menampakkan kekayaan. Kejadian ini berawal dari trend para crazy rich dan orang-orang kaya yang gemar memamerkan hartanya. Bahkan tidak hanya harta, kemolekan tubuh pun menjadi bagian objek fenomena flexing. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang sangat krusial. Sebab, perilaku ini telah menjalar kepada tindakan berlebihan, sombong, dan sejenisnya. Fenomena tersebut melahirkan dampak negatif bagi masyarakat lintas kalangan terutama kalangan menengah dan ke bawah.
Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat library research, yaitu penelitian yang didasarkan kepada data kepustakaan baik primer maupun sekunder. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teknik analisis data, yaitu analisis kualitas hadis yang mengacu pada teori Mahmud Thahan dan analisis kontekstual yang mengacu pada teori Abdullah Saeed. Teori ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang diteliti, yaitu penelitian tentang fenomena flexing dalam hadis dan kontekstualisasinya saat ini.
Berdasarkan penelitian tentang fenomena flexing dalam hadis dan kontekstualisasinya, penulis menemukan beberapa kesimpulan. Pertama, hadis-hadis flexing memiliki dua kategori yaitu hadis maqbu>l yang berkualitas sahih dan hasan serta hadis mardud yang berkualitas d}a’i>f. Kedua, flexing merupakan perbuatan yang telah terjadi semenjak zaman pra Islam sebagaimana pada kasus isbal dan tradisi tarian pada masyarakat Arab. Ketiga, hukum flexing adalah haram, karena adanya ancaman dalam hadis-hadis yang penulis sajikan, serta sebagaimana kaedah ushul fiqh “Al-Ashlu Fi Nahyi Lit-Tahrim”. Keempat, cara menuju qana’ah adalah dengan memperkuat iman, syukur dan bersedekah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Flexing, Hadis, Kontekstualisasi |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisi / Prodi: | Faculty of Islamic Studies (Fakultas Agama Islam) > S1-Hadith Interpretation (S1-Tafsir Hadith) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 14 Jun 2025 03:36 |
Last Modified: | 14 Jun 2025 03:36 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/84182 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |