Tak dapat dipungkiri, prestasi bulutangkis Indonesia di kancah dunia semakin meredup. Tak meningkatnya kualitas pembinaan dan jarangnya regulasi event membuat sistem regenerasi pebulutangkis seakan berjalan di tempat.
Untuk itu, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyambut baik diselenggarakannya Djarum Indonesia Open (DIO) 2011. Apalagi, level DIO kali ini akan meningkat dari level superseries ke premier superseries.
“PBSI menyambut gembira DIO yang levelnya sudah meningkat ke premier superseries. Artinya, seluruh pencinta bulutangkis dapat melihat pemain dengan level-level tertinggi bertarung di tanah air,” ungkap Ketua Umum PB PBSI Djoko Susanto.
Lebih lanjut, Djoko menilai bahwa masyarakat Indonesia berkesempatan untuk bisa menyaksikan laga-laga terbaik dalam DIO 2011 yang akan segera dihelat di Istora Senayan Jakarta, 21-26 Juni mendatang. Pasalnya, pebulutangkis terbaik dunia dipastikan hadir untuk memperebutkan hadiah total sebesar USD 600.000.
Selain itu, dirinya juga berharap agar DIO 2011 dapat menjadi pemicu bagi pebulutangkis nasional untuk terus mengembangkan diri. Tentunya, hal ini tak terlepas dari pembenahan yang dilakukan PBSI untuk meningkatkan kualitas pembinaan dengan memberikan kesempatan bagi pebulutangkis muda dan masyarakat luas untuk melihat langsung event berskala internasional.
“Sistem pembinaan kita tak sebaik negara lain. Namun, kami terus berusaha untuk membenahi diri, salah satunya dengan meningkatkan kualitas turnamen,” jelas mantan Panglima TNI ini.
“Dengan level premier superseries yang kini dimiliki Indonesia Open, kami berharap agar hal ini menjadi motivasi bagi pebulutangkis muda untuk meningkatkan pretasi mereka. Mudah-mudahan, adanya DIO 2010 dapat memicu prestasi dunia bulutangkis Indonesia ke level yang lebih baik lagi,” pungkasnya.