Khodijah, Siti (2024) Pemberatan Sanksi Pidana Korupsi di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Maqāṣid Al-Syarī’ah. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
![]() |
Text (JUDUL)
T1_1800024024_JUDUL__240717033737.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB I)
T1_1800024024_BAB_I__240717033737.pdf Download (234kB) |
![]() |
Text (BAB II)
T1_1800024024_BAB_II__240717033737.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB III)
T1_1800024024_BAB_III__240717033738.pdf Restricted to Registered users only Download (402kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB IV)
T1_1800024024_BAB_IV__240717033738.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
T1_1800024024_DAFTAR_PUSTAKA__240717033738.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
T1_1800024024_LAMPIRAN__240717033738.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
T1_1800024024_NASKAH_PUBLIKASI__240716115438.pdf Download (702kB) |
Abstract
Korupsi adalah perbuatan yang buruk (seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya). Korupsi berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik aspek kehidupan sosial, politik, birokrasi, ekonomi dan individu. Bahaya korupsi bagi kehidupan diibaratkan bahwa korupsi adalah seperti kanker dalam darah, sehingga si empunya badan harus selalu melakukan “cuci darah” terus menerus jika ia menginginkan dapat hidup terus. Pada masa pandemi Covid-19 kasus korupsi terus saja terjadi. Hukum positif Indonesia sebenarnya telah mengatur sanksi bagi para terpidana korupsi yang dilakukan saat keadaan darurat seperti pandemi Covid-19. Namun dalam praktiknya sanksi tersebut tidak kunjung dilaksanakan dengan alasan adanya pihak yang pro dan kontra terhadap sanksi yang ada dalam peraturan tersebut. Atas dasar itu penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tentang konsep pemberatan sanksi pidana menurut hukum Islam dan pemberatan sanksi pidana korupsi di masa pandemi Covid-19 perspektif Maqāṣid Al-Syarī’ah. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian hukum kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti dan mengkaji bahan-bahan pustaka atau data sekunder. Data sekunder yang dimaksud bisa berupa Al-Quran dan Hadis, undang-undang, buku, jurnal dan penelitian hukum yang berkaitan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam hukum pidana Islam juga mengenal adanya pemberatan sanksi. Pemberatan sanksi dilakukan terhadap pengulangan tindak pidana, Gabungan tindak pidana, dan kejahatan yang dilakukan saat keadaan darurat dengan melampaui batasannya. Bentuk pemberatan sanksinya yaitu berupa hukuman mati. Kemudian korupsi yang terjadi saat pandemi Covid-19 juga termasuk salah satu tindak pidana yang sanksinya dapat diperberat. Hal ini dikarenakan kejahatannya tersebut telah merusak tujuan yang ada dalam Maqāṣid Al-Syarī’ah. Selain itu, juga membahayakan bagi negara karena bisa merusak perekonomian negara. Pemberatan sanksi pidana terhadap pelaku korupsi dimasa pandemi Covid-19 perspektif Maqāṣid Al-Syarī’ah yaitu berupa pemecatan jabatan, denda dan hukuman mati.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Pemberatan, Sanksi Pidana, Korupsi, Maqāṣid Al-Syarī’ah |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc K Law > K Law (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Law (Fakultas Hukum) > S1-Law Science (S1-Hukum) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 05 May 2025 03:10 |
Last Modified: | 05 May 2025 03:10 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/83387 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |