Representasi konflik pernikahan pada Film Baby Blues

Wiedoko, Aditya Suryo (2024) Representasi konflik pernikahan pada Film Baby Blues. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.

[thumbnail of JUDUL] Text (JUDUL)
T1_1800030447_JUDUL__240326081300.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
T1_1800030447_BAB_I__240326081300.pdf

Download (416kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
T1_1800030447_BAB_II__240326081300.pdf
Restricted to Registered users only

Download (417kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
T1_1800030447_BAB_III__240326081300.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
T1_1800030447_BAB_IV__240326081300.pdf
Restricted to Registered users only

Download (159kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
T1_1800030447_DAFTAR_PUSTAKA__240326081300.pdf

Download (277kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
T1_1800030447_NASKAH_PUBLIKASI__240326061439.pdf

Download (412kB)

Abstract

INTISARI
Pernikahan merupakan tahap penting dalam hidup yang dialami oleh sebagian besar individu ketika mereka memilih untuk hidup sebagai pasangan suami istri. Meskipun gagasan dan makna pernikahan dapat bervariasi di antara budaya dan etnis, ada kepercayaan luas bahwa pernikahan adalah lembaga suci yang memiliki arti penting dalam setiap masyarakat. Indonesia yang terletak di Asia Tenggara menjunjung tinggi hak dan tanggung jawab penduduknya dalam institusi pernikahan. Perkawinan bahkan diatur dalam Undang-undang No 1 Tahun 1974 Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Namun untuk mencapai tujuan perkawinan yang Sakinah, Mawadah, Warrahmah tidaklah mudah. Akan ada masa dimana perkawinan naik dan turun. Berbagai macam permasalahan yang dapat memicu konflik dapat saja terjadi dalam dinamika sebuah pernikahan. Hal itu dapat terjadi karena pernikahan yang melibatkan perpaduan antara dua insan dengan berbagai pandangan berdasarkan latar belakang budaya dan penglaman yang berbeda, konflik dan pertengkaran dalam sebuah keluarga merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindari dan harus di selesaikan atau di tangani.
Hal ini juga dapat ditunjukan dengan melihat fenomena pernikahan yang terjadi di Indonesia, di mana angka perceraian yang meningkat setiap tahun. Kehidupan pernikahan bukanlah hal yang sederhana. Keputusan untuk menikah juga merupakan keputusan yang sulit, pasangan akan menimbang banyak faktor sebelum membuat pilihan. Karena perceraian mempengaruhi banyak orang dewasa serta memiliki penyebab yang beragam. Dikutip dari Databoks. Menurut laporan Badan Statistik Indonesia, kasus perceraian di Indonesia meningkat 53,50�ri total tahun 2020 sebanyak 291.677 kasus, menjadi 447.743 kasus pada tahun 2021. Hal yang dicari dalam penelitian ini didasarkan pada latar belakang informasi yang ada tentang representasi konflik pernikahan yang ada dalam film Baby Blues, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana representasi konflik pernikahan yang trejadi pada film Baby Blues berdasarkan analisis Semiotika dari John Fiske.
Maka berdasarkan hasil dari analisis yang sudah didapatkan, peneliti menemukan beberapa moral yang tersampaikan melalui adegan dan visual yang tergambarkan dalam 3 scene pesan moral yang terdapat dalam film Baby Blues dengan analisis John Fiske melalui level realitas, representasi, dan ideologi. Level realitas yang tersampaikan dalam kajian ini terdapat penampilan, lingkungan, gestur tubuh, ekspresi, audio, dan teks yang benar-benar sedang terjadi dalam adegan film. Beberapa unsur tersebut diperoleh dengan mengamati secara teliti apa yang terdapat dan terjadi dalam visual gambar adegan film. Gambar visual pada adegan yang terjadi tersebut dengan latar tempat diantaranya di rumah, cafe, ruang tengah rumah, kamar tidur, dapur, ruang dokter dan halaman rumah dengan adegan yang berbeda-beda. Pada level representasi film ini menggunakan beberapa teknik pengambilan gambar diantaranya Close Up, Medium Close UP, Medium Shot, Medum Long Shot, Long Shot, Very Long Shot, dan Full Shot kemudian tenknik kamera lainnya seperti angle kamere Eye Level serta pergerakan kamera seperti Dolly Track dan Till Up. Pada Teknik pencahayaan yang digunakan dalam adegan film ini berupa Natural Light, Soft Light, Three Point Lighting, Fill Light, dan Key Lighting untuk memberikan latar waktu dan memberikan kesan suasana. Kemudian pada teknik editing yang dilakukan dalam adegan film ini adalah teknik Cutting.

Item Type: Thesis (S1)
Keyword: konflik pernikahan, film, baby blues, semiotika, representasi
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisi / Prodi: Faculty of Letters (Fakultas Sastra) > S1-ilmu komunikasi
Depositing User: dian yunihasti
Date Deposited: 30 Apr 2024 01:12
Last Modified: 30 Apr 2024 01:12
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/62858

Actions (login required)

View Item View Item