Perkasa, Muhammad Akbar (2024) Analisis pengukuran kinerja Supply Chain dengan metode Scor 12.0 dan AHP (Studi kasus: PT. Naturindo Fresh Kulon Progo). S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_1900019142_JUDUL__240315043753.pdf Download (2MB) |
|
Text (BAB I)
T1_1900019142_BAB_I__240315125935.pdf Download (174kB) |
|
Text (BAB II)
T1_1900019142_BAB_II__240315125935.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_1900019142_BAB_III__240315125935.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_1900019142_BAB_IV__240315125935.pdf Restricted to Registered users only Download (914kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_1900019142_BAB_V__240315125935.pdf Restricted to Registered users only Download (65kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_1900019142_DAFTAR_PUSTAKA__240315125935.pdf Download (76kB) |
|
Text (Lampiran)
T1_1900019142_LAMPIRAN__240315125935.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
PT. Naturindo Fresh Kulon Progo perusahaan manufaktur herbal yang tahapan operasionalnya dimulai pengadaan bahan baku sistem beli putus, produksi, hingga pengiriman produk kepada retail. Berdasarkan observasi, terdapat permasalahan evaluasi kinerja ditandai target produksi tidak tercapai selama Bulan Januari-Juni Tahun 2022-2023. Besarnya total target produksi tidak tercapai Tahun 2023 adalah 37%. Target produksi dalam konsep Supply Chain Operation Reference (SCOR) berkaitan dengan tingkat reliability pemenuhan permintaan pelanggan. Permasalahan lainnya proses pengadaan bahan baku label sering mengalami reject dan keterlambatan. Hal tersebut mempengaruhi responsiveness serta reliability kinerja manufaktur perusahaan. Tujuan penelitian ini menerapkan pendekatan SCOR 12.0 untuk mengoptimalkan kinerja, memastikan koordinasi efisien berbagai proses, dan peningkatan manufaktur responsibilitas permintaan.
Penerapan SCOR membantu memahami, merancang, dan mengelola manufaktur menggunakan praktik terbaik yang diakui industri. Perbedaaan keadaan dan karakteristik perusahaan diteliti dengan konsep SCOR 12.0 memberikan tantangan dalam pengukuran kinerja yang tidak terstandarisasi oleh perusahaan. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diperlukan untuk mengidentifikasi dan menentukan tingkat kepentingan relatif level 1-3 SCOR 12.0, terlebih terkait definisi setiap Key Perfomance Indicator (KPI). Selanjutnya dilakukan verifikasi KPI oleh Research and Development (RnD) beserta jajarannya melalui Focus Group Discussion (FGD). Terdapat 62 dari 384 KPI yang sesuai dan prioritas atribut performansi yaitu reliability, responsiveness, agility, dan asset management.
Hasil pengolahan data menunjukkan kinerja excellent pada proses plan dan enable, kinerja good pada source, make dan delivery, terakhir kinerja poor pada return. Rata-rata keseluruhan mencapai 85,58 (good). Rekomendasi perbaikan difokuskan untuk meningkatkan kepercayaan, kolaborasi dan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain sehingga tidak menimbulkan terjadinya bullwhip effect.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | analytical hierarchy process, pengukuran kinerja, supply chain, supply chain operation reference 12.0 |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisi / Prodi: | Faculty of Industrial Technology (Fakultas Teknologi Industri) > S1-Industrial Engineering (S1-Teknik Industri) |
Depositing User: | userperpus3 userperpus3 |
Date Deposited: | 07 May 2024 09:13 |
Last Modified: | 07 May 2024 09:13 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/63144 |
Actions (login required)
View Item |