Faktor-Faktor Berhubungan dengan Kejadian Hiperkreatininemia pada Pasien Berisiko Sindrom Metabolik di Puskesmas Jetis I

Akrom, Akrom and Darmawan, Endang and Maulida, Nuril (2017) Faktor-Faktor Berhubungan dengan Kejadian Hiperkreatininemia pada Pasien Berisiko Sindrom Metabolik di Puskesmas Jetis I. Pharmaciana, 7 (2). pp. 205-215. ISSN ISSN:2088-4559,e-ISSN:2477-0256

[thumbnail of Factors_relate_to_the_hypercreatininemia_event_of_.pdf] Text
Factors_relate_to_the_hypercreatininemia_event_of_.pdf

Download (4MB)

Abstract

Sindroma metabolik (SM) merupakan faktor risiko penyakit ginjal kronik (PGK). Kepatuhan menjalani terapi obat salah satu kunci tercapainya target terapi pada SM. Hiperurisemia (>7 mg/dL pada laki-laki & >5.4 mg/dL pada wanita) dan hiperkreatininemia (>1,3 mg/dL) merupakan tanda defisiensi fungsi ginjal. Defisiensi fungsi ginjal merupakan akibat tekanan darah dan kadar gula darah
yang tak terkontrol pada pasien SM. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran kejadian hiperkreatininemia dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperkreatininemia pada pasien berisiko SM rawat jalan di Puskesmas Jetis I, Bantul, Yogyakarta. Penelitian observational analitik dengan desain potong lintang ini dilakukan pada 99 pasien SM rawat jalan di Puskesmas Jetis I yang memenuhi kriteria inklusi dan menyetujui ikut serta dalam penelitian. Kadar ureum dan kreatinin darah ditetapkan secara spektrofotometer 5010. Data demografi, diagnosis dan riwayat pengobatan diambil dari rekam medik. Data tingkat kepatuhan pasien dikumpulkan dengan wawancara. Data karakteristik demografi & klinik hasil pengamatan disajikan secara deskriptif. Untuk mengetahui nilai hubungan antara jenis kelamin, umur, hiperurisemia dan tingkat kepatuhan dengan kejadian hiperkreatininemia dilakukan analisis bivariat menggunakan chisquare. Berdasarkan hasil penelitian pada pasien rawat jalan yang beresiko mengalami SM di Puskesmas Jetis I Bantul, sebanyak 30,3% tidak patuh dan 69.7% patuh terhadap pengobatan yang diberikan. Sebanyak 44,4% responden mengalami hiperkreatininemia dan 8,1% responden mengalami hiperurisemia. Terdapat hubungan antaraketidakpatuhan, jenis kelamin dan hiperurisemia dengan kejadian hiperkreatininemia dengan Odds ratio masing-masing adalah 3.8, 0.26 dan 7.1 (p<0.05). Berdasarkan data hasil penelitian disimpulkan bahwa ketidakpatuhan, jenis kelamin laki-laki dan hiperurisemia berhubungan dengan kejadian hiperkreatininemia pada pasien berisiko SM.

Item Type: Artikel Umum
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisi / Prodi: Faculty of Pharmacy (Fakultas Farmasi) > Pharmacy Doc
Depositing User: Akrom Akrom
Date Deposited: 14 May 2018 01:46
Last Modified: 14 May 2018 01:46
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/10284

Actions (login required)

View Item View Item