Optimasi Komposisi Minyak Atsiri Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb ) Dan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb) Sebagai Bahan Aktif Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Betina Pada Basis Vanishing Cream Dengan Metode Simplek Lattice Design

Maria, Harfiati and Azis, Ikhsanudin Optimasi Komposisi Minyak Atsiri Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb ) Dan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb) Sebagai Bahan Aktif Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Betina Pada Basis Vanishing Cream Dengan Metode Simplek Lattice Design. Prosiding Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia Sinergi Antara Obat Herbal Dan Obat Sintetis Dalam Optimalisasi Terapi. ISSN 978-979-18458-0-9

[thumbnail of Optimasi_Komposisi_Minyak_Atsiri_Rimpang_Jahe_(Zingiber_officinale_Roxb_)_Dan_Rimpang_Temulawak_(Curcuma_xanthorriza,_Roxb)_Sebagai_Bahan_Aktif_Repelan_Terhadap_Nyamuk_Aedes_aegypti_Betina_Pada_Baisi_Vanishing_Cream.pdf] PDF
Optimasi_Komposisi_Minyak_Atsiri_Rimpang_Jahe_(Zingiber_officinale_Roxb_)_Dan_Rimpang_Temulawak_(Curcuma_xanthorriza,_Roxb)_Sebagai_Bahan_Aktif_Repelan_Terhadap_Nyamuk_Aedes_aegypti_Betina_Pada_Baisi_Vanishing_Cream.pdf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Demam berdarah akhir-akhir ini merupakan masalah bagi kesehatan Nasional. Berbagai macam cara dilakukan manusia agar terhindar dari gangguan nyamuk seperti memakai kelambu maupun repelan. Dalam usaha mencari bahan alam yang mempunyai efek repelan, telah dilakukan uji efek repelan kombinasi minyak atsiri rimpang jahe dan rimpang temulawak terhadap nyamuk. Kombinasi minyak atsiri tersebut diharapkan dapat meningkatkan efek penolakan terhadap nyamuk.
Salah satu basis krim kombinasi minyak atsiri rimpang jahe dan rimpang temulawak yang digunakan pada penelitian ini adalah vanishing cream. Penelitian dirancang sesuai metode simplek lattice design yaitu formula I 100% minyak atsiri rimpang jahe; formula II 50% minyak atsiri rimpang jahe- 50% minyak atsiri rimpang temulawak; formula III 100% minyak atsiri rimpang temulawak. Konsentrasi maksimal minyak atsiri diperoleh dari orientasi sebesar 18%. Krim yang diperoleh diuji efek repelan dan sifat fisiknya meliputi daya sebar, daya lekat dan uji iritasi.
Hasil dari uji sifat fisik dan uji repelan krim formula orientasi dibuat profil dan dihitung respon totalnya untuk mendapatkan formula optimum. Untuk membuktikan kevalidan metode optimasi, dilakukan perbandingan hasil percobaan dengan prediksi pada krim kombinasi 70% minyak atsiri rimpang jahe dan 30% minyak atsiri rimpang temulawak sebagai krim dengan respon tertinggi pertama. Data yang diperoleh diuji secara statistic uji-t menggunakan taraf kepercayaan 95% untuk membandingkan hasil percobaan dengan hasil prediksi berdasarkan simplek lattice design.
Hasil yang diperoleh menunjukkan formula optimum terdapat pada kombinasi 70% minyak atsiri rimpang jahe dan 30% minyak atsiri rimpang temulawak. Hasil uji sifat fisik formula optimum berturut-turut adalah daya lekat 2,3 detik, daya sebar 13,36 cm2, uji iritasi 1, dan uji repelan 23,86 menit. Analisis uji-t antara krim kombinasi 70% minyak atsiri rimpang jahe dan 30% minyak atsiri rimpang temulawak hasil percobaan dan dengan prediksi pada hasil uji sifat fisik krim menunjukkan perbedaan tidak bermakna, sedngakan pada uji iritasi menunjukkan perbedaan bermakna.

Kata kunci : Minyak atsiri rimpang jahe dan minyak atsiri rimpang temulawak, repelan, vanishing cream, Aedes aegypti, simplek lattice design

Item Type: Artikel Umum
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisi / Prodi: Faculty of Pharmacy (Fakultas Farmasi) > S1-Pharmacy (S1-Farmasi)
Depositing User: Mr Azis Ikhsanudin
Date Deposited: 08 Oct 2015 03:27
Last Modified: 08 Oct 2015 03:27
URI: http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/2451

Actions (login required)

View Item View Item