Noviyanti, Kartika Dewi MENGATASI MENTAL BLOCK PADA REMAJA MELALUI COGNITIVE THERAPY (CT). Prosiding Seminar Nasional Konseling Krisis. ISSN 978-602-60115-0-3
Text
10 MENGATASI MENTAL BLOCK PADA REMAJA MELALUI COGNITIVE THERAPY.pdf Download (688kB) |
Abstract
Abstrak
Tahap remaja melibatkan suatu proses yang menjangkau suatu periode penting dalam kehidupan seseorang. Masa remaja menghadirkan begitu banyak tantangan, karena banyakknya perubahan yang harus dihadapi mulai dari perubahan fisik, biologis, psikologis dan juga sosial. Dalam keadaan serba tanggung ini seringkali memicu terjadinya konflik antara remaja dengan dirinya sendiri (konflik internal), maupun konflik lingkungan sekitarnya (konflik eksternal).
Mental block biasanya terjadi karena adanya kepercayaan (belief) dan nilai-nilai (value) yang saling bertentangan di dalam diri kita dan menjadi belenggu pikiran kita. Umumnya, konflik ini terjadi di antara pikiran sadar (conscious) dengan pikiran bawah sadar (unconcious) yang telah tertanam sekian lama. Saat pikiran sadar dan bawah sadar mulai bertentangan, biasanya pikiran bawah sadarlah yang menjadi pemenang. Arif (2012) menjelaskan bahwa pikiran sadar (conscious) menguasai 10-12% dari keseluruhan pikiran kita. Sedangkan pikiran bawah sadar (subconscious) menguasai 88-90% dari seluruh kemampuan pikiran kita. Kadang kita melihat masalah hanya di permukaannya saja, padahal permasalahan sesungguhnya ada di pikiran bawah sadar (subconscious). Dengan demikian belief system atau sebuah keyakinan memegang peranan besar dalam kehidpan manusia.
Premis dasar terapi kognitif adalah cara individu merasa atau berperilaku sebagian besar ditentukan oleh penilaian mereka terhadap peristiwa. Terapi kognitif (CT) menggunakan pendekatan aktif, direktif, terikat waktu dan terstruktur. Ini adalah terapi pemahaman yang menekankan pada pengenalan dan pengubahan jalan pikiran negative dan keyakinan yang salah adaptasi. Pendekatan ini didasarkan pada rasionalitas teoritis bahwasannya cara orang merasakan dan berprilaku itu ditentukan oleh cara mereka menyusun pengalaman. Adapun tujuan utama dari terapi ini adalah untuk menggantikan keyakinan yang memberikan kontribusi kepada perilaku self-defeating dengan keyakinan yang diasosiasikan dengan penerimaan diri (self acceptance) dan pemecahan masalah yang konstruktif (Mcleod, 2006).
Kata kunci: mental block, cognitive therapy
Item Type: | Artikel Umum |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | Wahyu Nanda Eka Saputra |
Date Deposited: | 30 Sep 2016 00:24 |
Last Modified: | 30 Sep 2016 00:24 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/3905 |
Actions (login required)
View Item |