Hidayah, Nurul (2009) LOGOANALISIS UNTUK MENGURANGI RESIKO PSIKOLOGIS AKIBAT BENCANA BAGI WARGA DAERAH RAWAN BENCANA. [Artikel Dosen]
Text
Hidayah Nurul - Logoanalisis Resiko Psikologis Bencana Daerah Rawan Bencana.pdf Download (415kB) |
|
Text
HASIL CEK - Hidayah Nurul - Logoanalisis Resiko Psikologis Bencana Daerah Rawan Bencana.pdf Download (1MB) |
Abstract
Wilayah Indonesia pada umumnya dan beberapa wilayah pada khususnya sering
mengalami bencana alam dan tergolong sebagai daerah rawan bencana, misalnya daerah
rawan banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Dampak negatif bencana sangat dirasakan,
bahkan meskipun sudah beberapa tahun berlalu sejak bencana terjadi, seperti yang
dijumpai pada korban tsunami di Aceh maupun korban gempa bumi di Bantul. Salah satu
dampak yang masih dirasakan sampai sekarang adalah dampak psikologis, antara lain
tingkat kecemasan yang tinggi, PTSD (post traumatic stress disorder), dan mengalami
krisis makna hidup sehingga mengganggu fungsi penyesuaian dalam kehidupan seharihari.
Belajar
dari pengalaman di atas, usaha preventif mengurangi resiko psikologis
akibat bencana merupakan suatu keniscayaan yang penting dilakukan, terutama pada
kelompok beresiko, yaitu warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Program
pengurangan dampak resiko akibat bencana termasuk dalam usaha prevensi yang bersifat
sekunder. Salah satu alternatif prevensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan
ketahanan mental spiritual pada warga yang tinggal di daerah rawan bencana adalah
pemberian pelatihan Logoanalisis.
Logoanalisis adalah salah satu teknik yang digunakan dalam Logoterapi. Logoterapi
sendiri adalah suatu bentuk psikoterapi mazhab psikologi humanistik yang dikembangkan
oleh Victor Frankl. Di dalam Logoanalisis terkandung Panca Cara Temuan Makna,
meliputi aspek-aspek: (1) Pemahaman Diri; (2) Bertindak Positif; (3) Pengakraban
Hubungan; (4) Pendalaman Catur-nilai (nilai kreatif, nilai penghayatan, nilai bersikap,
dan nilai pengharapan); dan (5) Ibadah. Pemahaman diri dimaksudkan agar individu
berusaha mengoptimalkan potensinya meskipun bencana sewaktu-waktu dapat
mengancam. Tindakan positif ditujukan supaya dalam menghadapi situasi sesulit apapun
individu cepat bertindak secara positif.. Hubungan sosial yang akrab dimaksudkan agar
dalam situasi sesulit apapun akan dipikul bersama-sama sehingga menjadi terasa ringan.
Catur-nilai ditujukan supaya individu dapat bersikap positif dan tidak berputus asa dalam
menghadapi musibah. Adapun ibadah yang khusyuk akan mendatangkan perasaan
tenteram dan tabah, serta mendapatkan bimbingan dalam menghadapi musibah.
Kedatangan bencana memang tidak diharapkan, namun diasumsikan bahwa
dengan memiliki kesiapan psikologis yang tinggi, dampak negatif yang timbul apabila
bencana tersebut benar-benar terjadi diharapkan dapat dikurangi atau diminimalisasi.
Item Type: | Artikel Dosen |
---|---|
Keyword: | Logoanalisis, resiko psikologis, bencana, daerah rawan bencana |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Psychology (Fakultas Psikologi) > S1-Psychology (S1-Psikologi) |
Depositing User: | Nurul Hidayah Hamid |
Date Deposited: | 08 Apr 2023 04:07 |
Last Modified: | 11 Feb 2024 14:43 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/42697 |
Actions (login required)
View Item |