HANIFA, ARDANI (2023) Peranan asean dalam penyelesaian sengketa kemanusiaan terhadap Suku Rohingya di Myanmar. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_1700024320_JUDUL__230220015913.pdf Download (2MB) |
|
Text (BAB I)
T1_1700024320_BAB_I__230220015913.pdf Download (452kB) |
|
Text (BAB II)
T1_1700024320_BAB_II__230220015913.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_1700024320_BAB_III__230220015913.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_1700024320_BAB_IV__230220015913.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_1700024320_DAFTAR_PUSTAKA__230220015913.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) | Request a copy |
|
Text (Lampiran)
T1_1700024320_LAMPIRAN__230220015913.pdf Restricted to Registered users only Download (617kB) | Request a copy |
|
Text (Naskah Publikasi)
T1_1700024320_NASKAH_PUBLIKASI__230220015913.pdf Restricted to Registered users only Download (666kB) | Request a copy |
Abstract
ASEAN sebagai organisasi regional memiliki tanggung jawab untuk menangani kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Myanmar sesuai dengan doktrin Responbility to Protect (R2P) yang telah diadopsi negara-negara anggota PBB pada United Nations World Summit 2005. Salah satu persoalan yang mengemuka pada tahun 2015-2017 adalah persekusi etnis Rohingya di Myanmar yang kemudian menyebabkan persoalan ini menuai kecaman dari negara anggota ASEAN. Kekerasan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar telah menyebabkan setidaknya 600.000 pengungsi etnis Rohingya telah melarikan diri melintasi perbatasan dari Myanmar ke Bangladesh. Penyelesaian di bawah mekanisme ASEAN ini masih memiliki beberapa hambatan, misalnya prinsip non-intervensi yang dipegang oleh ASEAN dan negara anggotanya.
Peneliti menggunakan penelitian hukum yuridis normatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka yang kemudian di analisis secara deskriptif kualitatif. Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul maka dilakukan analisis data untuk menarik kesimpulan, untuk kemudian menemukan jawaban dari permasalahan yang secara induktif.
Hasil penelitian menyatakan (1) Peran ASEAN dalam menyelesaikan sengketa kemanusiaan terhadap suku Rohingya di Myanmar, diantaranya adalah sebagai berikut: a. ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC); b. AHA Centre (ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management); c. ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM); d. ASEAN SUMMIT 2012; e. Pembentukan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR). (2) Peran AICHR dalam penyelesaian HAM di Myanmar yaitu dengan Strategi Internal dengan cara mengadakan pertemuan, workshop, seminar sudah membantu penyelesaian dalam kasus tersebut serta membantu mensosialisasikan HAM, menumbuhkan kesadaran dari masyarakat Myanmar. (3) Kendala AICHR dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar adalah Lemahnya Fungsi Perlindungan dibandingkan dengan Fungsi Pemajuan HAM, Terbatasnya gerakan bagi AICHR dimana tidak memiliki mandat investigatif dan koersif serta Kurangnya independensi pada organisasi AICHR
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Peranan ASEAN, sengketa kemanusiaan, Suku Rohingya Myanmar |
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations |
Divisi / Prodi: | Faculty of Law (Fakultas Hukum) > S1-Law Science (S1-Hukum) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 02:24 |
Last Modified: | 15 Oct 2024 02:24 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/76426 |
Actions (login required)
View Item |