Yoga Puspita, Della (2024) Analisis daya saing komoditas karet indonesia ke pasar global. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_1900010239_JUDUL__240712040630.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
T1_1900010239_BAB_I__240712040631.pdf Download (156kB) |
|
Text (BAB II)
T1_1900010239_BAB_II__240712040631.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_1900010239_BAB_III__240712040631.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_1900010239_BAB_IV__240712040631.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_1900010239_BAB_V__240712040631.pdf Restricted to Registered users only Download (111kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_1900010239_DAFTAR_PUSTAKA__240712040631.pdf Download (111kB) |
Abstract
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh suatu negara. Salah satu alasan mengapa Indonesia aktif melakukan perdagangan internasional adalah karena keberadaan sumber daya alam yang sangat melimpah serta beragamnya komoditas ekspor. Karet menjadi sebuah tanaman yang diandalkan Indonesia yang berkontribusi besar bagi pemerolehan devisa Indonesia. Diketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat produktivitas karet tertinggi di dunia sehingga karet alam Indonesia memiliki potensi dan peluang dalam perdagangan Internasional. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dilakukan pendalaman untuk menganalisis daya saing ekspor komoditas HS 40 Indonesia di pasar internasional menggunakan metode Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA). Data yang digunakan diperoleh dari United Nation Commodity Trade (UN Comtrade). Indonesia memiliki keunggulan komparatif ke 3 negara tujuan utama ekspor karet yaitu Amerika Serikat, Jepang, China pada tahun 2019-2021. Dikatakan memiliki keunggulan komparatif karena nilai RSCA > 0. Indonesia yang dapat diartikan semakin meningkatnya produksi karet alam nasional maka akan meningkatkan jumlah ekspor karet alam. Ekspor karet alam Indonesia nyata dipengaruhi oleh produksi karet alam.
International trade is an important activity for a country to carry out. One of the reasons why Indonesia is active in international trade is because of its abundant natural resources and the variety of export commodities. Rubber is a crop that Indonesia relies on which contributes greatly to Indonesia's foreign exchange earnings. It is known that Indonesia is one of the countries with the highest level of rubber productivity in the world so that Indonesian natural rubber has potential and opportunities in international trade. Therefore, in this section an in-depth analysis will be carried out to analyze the competitiveness of Indonesia's HS 40 commodity exports in the international market using the Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA). The data used was obtained from the United Nation Commodity Trade (UN Comtrade). Indonesia has a comparative advantage over the 3 main destination countries for rubber exports, namely the United States, Japan and China in 2019-2021. It is said to have a comparative advantage because the RSCA value is > 0. Indonesia means that as national natural rubber production increases, the number of natural rubber exports will increase. Indonesia's natural rubber exports are significantly influenced by natural rubber production.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Daya Saing, Karet, Ekspor, Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA), Keunggulan Komparatif |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce |
Divisi / Prodi: | Faculty of Economics (Fakultas Ekonomi) > S1-Economic Development (S1 Ekonomi Pembangunan) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 10 Dec 2024 02:21 |
Last Modified: | 10 Dec 2024 02:21 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/77563 |
Actions (login required)
View Item |