Situmorang, Nina Zulida (2011) PEMBERIAN PRASANGKA PADA MASYARAKAT RAWAN KONFLIK. Peran Psikologi dalam Pluralisme Mayarakat Indonesia. pp. 84-87. ISSN 978-979-25-3479-5
Text
PEMBERIAN PRASANGKA PADA MASYARAKAT RAWAN KONFLIK.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kondisi keberagaman masyarakat Indonesia membuatnya dikenal sebagai bangsa paling plural di dunia. Secara positif hal ini menunjukkan kekayaan bangsa namun sisi negatif memunculkan antara lain kurangnya rasa saling mengenal identitas budaya lain di luar dirinya. Kuatnya akar tradisi pada masing-masing etnik berakibat munculnya semangat yang menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik lain. Sikap ini dapat mendorong meningkatnya prasangka terhadap orang lain dan memiliki potensi menyalahkan orang lain melalui stereotipe, diskriminasi dan penciptaan jarak sosial. Prasangka adalah sikap kepada anggota kelompok tertentu yang semata-mata didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok (Baron & Byrne, 1991). Pada masyarakat rawan konflik seperti masyarkat Papua, ada kecendrungan untuk membiarkan stereotipe pada tiap etnik tertentu yang berujung pada prasangka negatif. Salah satu cara mengurangi prasangka etnik dengan menumbuhkan pemahaman lintas budaya yang yakni menerima keberagaman dan penghargaan akan perbedaan dan bersikap dan bertindak yang sesuai dengan situasi multietnik. Bentuk nyata pemahaman tersebut adalah terwujudnya komunikasi efektif antar kelompok.
Item Type: | Artikel Umum |
---|---|
Keyword: | pemberian, prasangka, masyarakat rawan konflik |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Psychology (Fakultas Psikologi) > S1-Psychology (S1-Psikologi) |
Depositing User: | Dr Nina Zulida Situmorang |
Date Deposited: | 29 Sep 2018 02:36 |
Last Modified: | 29 Sep 2018 02:36 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/11347 |
Actions (login required)
View Item |