Grajang, Wahyu (2024) Faktor risiko kejadian diare pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Banguntapan I Bantul. S1 thesis, Universitas Ahmad Dahlan.
Text (JUDUL)
T1_1900029207_JUDUL__240604112237.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
T1_1900029207_BAB_I__240604112237.pdf Download (247kB) |
|
Text (BAB II)
T1_1900029207_BAB_II__240604112237.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
T1_1900029207_BAB_III__240604112238.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
T1_1900029207_BAB_IV__240604112238.pdf Restricted to Registered users only Download (439kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
T1_1900029207_BAB_V__240604112238.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
T1_1900029207_DAFTAR_PUSTAKA__240604112238.pdf Download (152kB) |
|
Text (Lampiran)
T1_1900029207_LAMPIRAN__240604112238.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text (Naskah Publikasi)
T1_1900029207_NASKAH_PUBLIKASI__240604112238.pdf Download (152kB) |
Abstract
Latar Belakang: Menurut WHO dan UNICEF, sekitar 2 milyar kasus diare dan 1,9 juta anak balita meninggal karena diare di seluruh dunia setiap tahun. Tahun 2021, diare menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada anak balita sebesar 10,3%. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare balita salah satunya riwayat ASI eksklusif, status gizi, status imunisasi campak dan tingkat pendidikan ibu. Kasus diare balita tertinggi di Bantul tahun 2022 terjadi di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I sebanyak 106 kasus. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control dengan analisis univariat, bivariat dengan uji Chi Square, dan multivariat dengan uji logistik regresi. Sampel berjumlah 156 orang yang diperoleh dengan teknik Total Sampling pada kelompok kasus dan Purposive Sampling pada kelompok kontrol. Instrumen digunakan yaitu kuesioner untuk variabel riwayat ASI eksklusif dan tingkat pendidikan ibu dan melihat buku KMS balita untuk variabel status gizi, dan status imunisasi campak. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel riwayat ASI eksklusif (p=0,001; OR=5,018), variabel status gizi (p=0,011; OR=3,498), variabel status imunisasi campak (p=1,000; OR=1,520) dan variabel tingkat pendidikan ibu (p=1,000; OR=1,073). Kesimpulan: Ada hubungan antara riwayat ASI eksklusif dan status gizi dengan kejadian diare balita, dan tidak ada hubungan antara status imunisasi campak dan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare balita. Faktor ASI eksklusif adalah faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian diare pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I Bantul.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keyword: | Balita, diare, ASI, gizi, imunisasi |
Subjects: | H Social Sciences > HA Statistics L Education > L Education (General) |
Divisi / Prodi: | Faculty of Public Health (Fakultas Kesehatan Masyarakat) > S1-Science in Public Health (S1-Kesehatan Masyarakat) |
Depositing User: | userperpus2 userperpus2 |
Date Deposited: | 12 Jun 2024 04:22 |
Last Modified: | 12 Jun 2024 04:22 |
URI: | http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/64029 |
Actions (login required)
View Item |